Rabu, 18 Desember 2013



Latihan Chi Sao (Lekatan Tangan).

By Ong Wen Ming.

Latihan chi sao merupakan bagian cukup penting di internal wing chun kungfu. Setelah praktisi selesai mempelajari siu nim tao dan chum kiu, maka latihan chi sao bisa dimulai. Chi sao adalah jembatan penghubung antara jurus di internal wingchun dengan sparring bebas (shan shou). Tanpa latihan chi sao, tekhnik wingchun menjadi keras dan kaku sewaktu sparring.

Dengan berlatih chisao, praktisi mempunyai kesempatan untuk menguji coba semua yang dia ketahui dan dipelajari di internal wingchun dengan aman dan situasi yang lebih terkontrol. Chi sao bukan sparring atau cara praktisi internal wingchun kungfu bertempur. Chi sao hanyalah media untuk melatih kontak refleks, kepekaan, pengontrolan garis tengah dan tekhnik tekhnik di internal wingchun lainnya.

Untuk mempelajari chi sao secara benar membutuhkan guru yang dapat menunjukan cara bertahap dan aliran energy yang benar kepada murid muridnya. Chi sao adalah suatu cara untuk melatih merasakan aliran energy dimana lengan seorang praktisi di tempelkan ke lengan partnernya. Pada waktu berlatih chi sao, praktisi harus melepaskan segala macam pikiran yang mungkin dapat mengintervensi atau mengganggu. Hilangkan pikiran yang terkonsenrasi pada serangan lawan atau konter konter yang akan dilakukan untuk suatu serangan lawan. Pikiran harus netral, tenang dan diam mengamati semua hal yang sedang terjadi. Pikiran harus bebas, spontan dan tidak bisa terbaca oleh lawan. Secara alami pikiran dan tubuh akan bereaksi terhadap gerakan lawan tanpa persiapan sebelumnya.

Selama berlatih chi sao lengan dan tubuh harus rileks, kenyal dan mengendap. Pinggang dan kaki harus bisa bergerak dan berpindah untuk mengikuti gerakan serangan lawan. Lengan bergerak berputar dan naik turun mengikuti / merespon energy lawan.

Selama berlatih chi sao praktisi harus bisa mengontrol emosi dan rasa ego. Praktisi harus dapat menghindar dari:
1. Perasaan ingin menang.
2. Perasaan ingin berbuat curang.
3. Perasaan ingin menunjukan semua kehebatannya.
4. Perasaan ingin bermain pasif.
5. Perasaan ingin menularkan penyakit yang sedang di derita.

Chi sao bukan latihan untuk saling mengalahkan. Tidak ada pemenang atau yang kalah di chi sao. Bila praktisi berpikir suatu kemenangan atau kekalahan, kehebatan tekhnik, kecepatan yang dia miliki, dll maka praktisi tsb tidak akan mendapatkan manfaat di latihan chi sao.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar