Menangkis atau Membikin Jembatan?
Tulisan artikel saya selalu bersifat sangat subyektif dan tidak bersifat umum. Ini hanya untuk menunjukan ide ide saya pribadi tentang seni beladiri kungfu tetapi tidak untuk memojokan seseorang, perguruan atau aliran lain.
Barusan membaca sebuah comment yang menyatakan bahwa "tangkisan wingchun hidup " , ada yang bilang wingchun banyak tangkisan, tangkisannya cepat, dll. Menurut saya pendapat ini tidak akurat dan tidak benar karena tujuan wingchun tidak menangkis tetapi untuk membikin "jembatan " penghubung. Semua tekhnik tangan di wingchun yang tampak terlihat sebagai tekhnik tangkisan bukan bertujuan sebagai tekhnik tangkisan murni. Semua tekhnik di wingchun adalah tekhnik transisi dan bersifat tidak menetap dan uncommited. Praktisi wingchun harus menunggu atau membuat moment untuk terjadinya sentuhan dan tempelan. Tekhnik tekhnik tangkisan itulah salah satu cara untuk membuatnya. Konsep "tangan jembatan" atau disebut KIU SAO sering dipakai di aliran seni beladiri China selatan. Jembatan adalah sarana penghubung dua titik. Di wingchun harus terjadi hubungan 2 titik ini, kadang kadang bisa lebih dari 2 titik. Yang sering dipakai adalah lengan tangan yang terhubung denan lengan tangan atau tubuh lawan. Di JKD sering disebut sebagai reference point.
Ada 3 situasi yang memungkinkan terjadinya jembatan yaitu : lawan menyerang kita membikin jembatan, kita menyerang lawan membuat jembatan dan ke 2 nya menyerang sehingga terjadi jembatan.
Moment terjadinya jembatan atau reference point ini sangat cepat. Bila skills untuk bisa melekat tidak bagus maka jembatan terputus kembali. Konsep " Hui Lao Hui Soong, Lat Sao Jik Chung" harus di pahami dan di latih terus menerus.
Tangkisan di wingchun idealnya tidak dilakukan sendirian tetapi harus di gabung dengan serangan. " Lin sil dai da" secara kasar diartikan tangkisan dan serangab di lakukan simultan. Teknik tangkisan di wingchun adalah secondary. Tekhnik serangan adalah utama. Tekhnik secondary harus membantu tekhnik utama.
Wingchun sangat efektif bila dilakukan di jarak tempelan. Keahlian tempelan ini di mulai dengan mendekat atau closing the gap dan mencari dan membuat jembatan. Bila jembatan terhubung maka mudah untuk menyeberang atau menghacurkan bila terlalu kuat pintunya. Untuk itu jurus Chum kiu harus di pahami konsepnya dan di latih terus menerus.
Ong Wen Ming
Selasa, 30 Juli 2013
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar